• Latest
  • Trending
teknologi

Efek Susulan Panasnya Demo Hong Kong

October 4, 2019
Sertifikasi Pranikah, Pemerintah Masuk Ranah Pribadi?

Sertifikasi Pranikah, Pemerintah Masuk Ranah Pribadi?

November 25, 2019
Stasiun MRT Bundaran HI Dikelilingi Tempat Ngopi Seru

Stasiun MRT Bundaran HI Dikelilingi Tempat Ngopi Seru

November 22, 2019
agen Jerman

Daftar Kuliah ke Jerman, Haruskah Lewat Agen?

November 22, 2019
Disabet Pisau Cukur, Polisi Hong Kong Luka Parah

Disabet Pisau Cukur, Polisi Hong Kong Luka Parah

November 22, 2019
Heritage Run melewati kawasan Kota Tua

Heritage Run 2019: Lari Menikmati Warisan Budaya

November 20, 2019
sampah dan bahan kimia berserakan di seluruh PolyU

Bahan Kimia Hilang dari Laboratorium Universitas

November 19, 2019
demonstran radikal ditangkap

Demonstran Radikal Hong Kong Ditangkap

November 19, 2019
unjuk rasa semakin brutal

Unjuk Rasa Makin Brutal, Presiden Cina Beri Peringatan

November 15, 2019
Ahok

Menunggu Kolaborasi Ahok dan Erick

November 13, 2019
kongres Nasdem Surya Paloh dan Jokowi

Kongres Nasdem Bisa Rekatkan Kembali Surya Paloh dan Jokowi?

November 13, 2019
desa setan Sri Mulyani

Polemik Desa Setan

November 12, 2019
Brexit

Krisis Tak Berujung Brexit Bisa Berdampak pada Perekonomian Inggris

November 12, 2019
The Press Week
No Result
View All Result
  • Dunia
    • Amerika Serikat
  • Gaya Hidup
    • Jalan-jalan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Lingkungan Hidup
Wednesday, December 11, 2019
  • Dunia
    • Amerika Serikat
  • Gaya Hidup
    • Jalan-jalan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Lingkungan Hidup
No Result
View All Result
The Press Week
No Result
View All Result

Efek Susulan Panasnya Demo Hong Kong

Gustav Perdana by Gustav Perdana
October 4, 2019
in Featured, Indonesia, News, Politik
0
Home Featured
Post Views: 127

 

Hong Kong ternyata belum juga pulih. Rangkaian demonstrasi terkait rencana penerapan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi oleh pemerintah Cina belum juga usai. Padahal, Beijing telah mengumumkan bahwa RUU Ekstradisi ditunda, bahkan berpotensi digugurkan. Faktanya, pengumuman itu tidak juga membuat warga Hong Kong percaya.

Demo yang memanas pun suka tidak suka membawa efek kepada Indonesia,  terutama terkait keberadaan ratusan ribu tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong. Selain takut terhadap ancaman keselamatan mereka, pemerintah juga mengkhawatirkan TKI tersebut ikut terseret ke tengah konflik oleh dua pihak bertikai, baik sebagai korban maupun pelaku.

Tak salah jika kemudian pihak pemerintah ketar-ketir ketika isu adanya demonstran bayaran yang melibatkan TKI tiba-tiba menyeruak. Per Juli 2019, jumlah TKI yang kebanyakan adalah pekerja wanita, berjumlah 349 ribu jiwa. Belum lagi yang telah memutuskan untuk menetap di sana akibat melakukan pernikahan dengan warga setempat. Inilah mengapa keadaan Hong Kong yang terus memanas bisa mendapatkan perhatian serius dari Jakarta.

RelatedPosts

Ketika Wamena Hendak  Dibuat Rusuh Lagi

Kekhawatiran itu pun semakin beralasan ketika sebuah insiden penembakan menimpa salah seorang jurnalis Indonesia di sana. Seorang wartawan Indonesia bernama Veby Indah Mega tertembak peluru karet saat meliput demonstrasi pada Minggu (29/9/2019).

Pihak otoritas RI pun segera meminta klarifikasi lanjutan. “KJRI Hong Kong telah berkomunikasi dengan otoritas Hong Kong untuk (meminta) penjelasan resmi atas kejadian tersebut,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Joedha Nugraha, melalui pernyataan pada Senin (30/9).

Joedha juga menuturkan bahwa KJRI telah meminta kronologis kejadian kepada pihak berwenang. Ia menuturkan Indonesia meminta penyelidikan lebih lanjut mengenai kejadian ini.

Sebagaimana diketahui, Veby yang merupakan jurnalis Suara Hong Kong News, tertembak peluru karet di dekat matanya saat meliput aksi unjuk rasa di kawasan Wan Chai, Hong Kong, Minggu (29/9). Joedha mengatakan, saat ini kondisi Veby telah stabil dan berangsur membaik.

Seperti dikutip South China Morning Post (SCMP), Veby mengungkapkan keheranannya terhadap polisi Hong Kong yang melepaskan tembakan peluru karet ke arahnya. Saat itu Veby telah punya penanda anggota pers melalui helm, rompi, maupun tanda pengenal untuk melakukan liputan lapangan.

Pertanyaan ini pula yang menggelayuti benak berbagai pihak dari Indonesia, termasuk KBRI. Ada apa gerangan? Apakah tindakan itu disengaja dan berhubungan dengan status Veby sebagai WNI?

Yang pasti, pemerintah pusat melalui Kementerian Luar Negeri dan KBRI Hong Kong bukan tak melakukan tindakan antisipasi sebelumnya terkait kepulangan 13 pekerja migran Indonesia dari Hong Kong, pertengahan Agustus 2019. Tindakah yang oleh banyak pihak ditafsirkan sebagai unjuk sikap pemerintah Indonesia agar Hong Kong menjamin keberadaan 350 ribu lebih WNI di sana sekaligu kelancaran arus pengiriman uang para TKI ke Indonesia.

Selain para pekerja migran, pemerintah Indonesia kala itu juga telah membantu kepulangan rombongan atlet renang dan beberapa anak buah kapal (ABK) WNI yang dikabarkan sempat terjebak di Bandara Internasional Hong Kong, awal pekan ini. Jadwal penerbangan mereka sempat tertunda akibat demonstrasi yang melumpuhkan operasional bandara.

Selain insiden penembakan jurnalis Veby, kiranya otoritas Hong Kong pun memahami maksud dan permintaan pemerintah Indonesia, terutama terkait dengan kelancaran proses remitansi para TKI. Buktinya , selama demonstrasi berlangsung, gerai remitansi BNI yang kebetulan letaknya jauh dari lokasi demonstrasi, masih beroperasi seperti biasa. BNI yang punya empat outlet di sana masih terus melayani para TKI yang melakukan remitansi, terutama di hari nonkerja di mana banyak para pekerja migran itu menyetorkan uangnya.

Niatan Hong Kong untuk menjaga hubungan dengan Indonesia di tengah kericuhan yang terjadi di sana pun kian terbukti. Baru-baru ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengabarkan berita baik soal keberhasilan PT Waskita Karya menjual jalan tol. Basuki mengatakan dua tol Waskita sudah laku ke perusahaan Hong Kong, Kings T Limited, dari laporan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit.

Di depan awak media, dia membuka ponselnya dan membacakan laporan Danang lewat pesan singkat kepadanya. Dalam laporan Danang dijelaskan Basuki, Waskita bertemu dengan pihak Kings T Limited dalam acara King Expa Conditional Sales and Purchase Agreement membahas soal perjanjian konsesi tol.

“Kami hadir di acara King Expa Conditional Sales and Purchase Agreement antara Waskita Toll Road dan Kings T Limited. Berita bagus untuk Waskita, akan membantu kekuatan,” kata Basuki di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Basuki menambahkan, Danang meminta Dirut Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra untuk segera melaporkan hasil perjanjian itu ke dirinya. “Besok Pak Putra saya minta lapor ke Bapak (saya-Red). Baru mau lapor,” kata Basuki menirukan Kepala BPJT.

Dua ruas yang dilepas Waskita diketahui adalah ruas tol Solo-Ngawi dan tol Ngawi-Kertosono. Penjualan dua ruas jalan tol tersebut dilakukan dengan cara divestasi saham. Proses penjualan jalan tol milik PT Waskita Toll Road (WTR) telah dimulai pada Juli 2019. Kala itu, pihak Waskita mengumumkan bahwa  perusahaan Hong Kong itu menjadi calon investor paling serius.

Yang menarik, pernyataan keseriusan itu muncul ketika Indonesia mulai mengambil sikap tegas terhadap keselamatan WNI di Hong Kong, sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia tetap bersama pemerintahan Hong Kong yang sah dalam melewati kondisi turbulensi politik seperti sekarang ini.

 

Tags: BNI Cabang HongkongDana remitansi TKI HongkongDemo Hongkong masih berlangsungEfek demo Hongkong bagi IndonesiaKBRI HongkongKings T LimitedMenteri PUPR Basuki HadimuljonoPenjualan jalan tol Waskita 2019SCMPSuara Hongkong NewsTKI di HongkongVeby Indah MegaWaskita Toll Road
Gustav Perdana

Gustav Perdana

Analis bisnis di beberapa perusahaan media dan nonmedia yang berpengalaman menulis politik, bisnis, ekonomi, dll. Alumnus Ekonomi Manajemen Universitas Indonesia.

Related Posts

Sertifikasi Pranikah, Pemerintah Masuk Ranah Pribadi?
Featured

Sertifikasi Pranikah, Pemerintah Masuk Ranah Pribadi?

November 25, 2019
Stasiun MRT Bundaran HI Dikelilingi Tempat Ngopi Seru
Destination

Stasiun MRT Bundaran HI Dikelilingi Tempat Ngopi Seru

November 22, 2019
agen Jerman
Featured

Daftar Kuliah ke Jerman, Haruskah Lewat Agen?

November 22, 2019
Disabet Pisau Cukur, Polisi Hong Kong Luka Parah
Dunia

Disabet Pisau Cukur, Polisi Hong Kong Luka Parah

November 22, 2019
Heritage Run melewati kawasan Kota Tua
Destination

Heritage Run 2019: Lari Menikmati Warisan Budaya

November 20, 2019
Next Post
Berita Palsu Terus Didengungkan Demonstran Hong Kong

Berita Palsu Terus Didengungkan Demonstran Hong Kong

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate

Our Latest Podcasts

  • Indonesia Optimistis Kalahkan UE di WTO

    Tak ada langkah mundur, pemerintah Indonesia serius membawa sengketa dagang…

  • Rektor Impor, Tanda Dunia Pendidikan Indonesia Belum Berkualitas?

    Ternyata bukan hanya kedelai atau beras yang diimpor oleh pemerintah.… http://brompods.com/wp-content/uploads/2019/08/Rektor-Impor.mp3

  • Menyoal Pembentukan Koopssus untuk Perangi Terorisme

    Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi membentuk Komando Operasi Khusus… http://brompods.com/wp-content/uploads/2019/08/Menyoal-Pembentukan-Koopssus-untuk-Perangi-Terorisme.mp3

  • Siapa di Balik Teror Bom Bangkok?

    Sejumlah ledakan terdengar di empat lokasi berbeda di Kota Bangkok,… http://brompods.com/wp-content/uploads/2019/08/Siapa-di-Balik-Teror-Bom-Bangkok.mp3

  • Jelang Kongres, Tetap Belum Ada Regenerasi di Tubuh PDIP

    Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal menggelar kongres, Agustus mendatang.… http://brompods.com/wp-content/uploads/2019/07/Jelang-Kongres-Tetap-Belum-Ada-Regenerasi-di-Tubuh-PDIP.mp3

Popular Post

Sertifikasi Pranikah, Pemerintah Masuk Ranah Pribadi?
Featured

Sertifikasi Pranikah, Pemerintah Masuk Ranah Pribadi?

by Fadila Fikriani
November 25, 2019
0

  Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, mewacanakan sertifikasi pernikahan bagi pasangan yang akan menikah pada 2020. Calon pasangan...

Read more
Silang Sengkarut Kepentingan di Taman Nasional Tesso Nilo

Silang Sengkarut Kepentingan di Taman Nasional Tesso Nilo

April 4, 2018
Adakah Poros Ketiga pada Pemilihan Presiden 2019?

Adakah Poros Ketiga pada Pemilihan Presiden 2019?

April 4, 2018
pembantu Jokowi kabinet menteri

Mempertanyakan Komunikasi Presiden dengan Para Menteri

April 4, 2018
Maninjau yang Memukau

Maninjau yang Memukau

April 4, 2018
  • About Us
  • Creative Commons
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
  • Terms & Conditions
  • Contact Us

Topics

Follow Us

About Us

The Press Week is part of The Press Week Media Group LLC, which delivers daily news around the globe.

© 2011 The Press Week

No Result
View All Result
  • Dunia
    • Amerika Serikat
  • Gaya Hidup
    • Jalan-jalan
  • Politik
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Lingkungan Hidup

© 2011 The Press Week