Hong Kong, Singapore, Jakarta (Nov 4). Bentrokan di Hong Kong antara pengunjuk rasa dan polisi terjadi di beberapa pusat perbelanjaan pada Minggu, 3 November 2019, berakhir buruk.
Polisi antihuru-hara dikerahkan di berbagai pusat perbelanjaan di seluruh Hong Kong setelah ratusan orang datang memenuhi seruan online untuk turun ke jalan pada hari Minggu sore dalam unjuk rasa di seluruh kota.
Polisi memasuki mal-mal di New Territories yaitu Sha Tin dan Tai Po. Ini terjadi setelah pengunjuk rasa merusak pintu putar di stasiun MTR Sha Tin, melemparkan barang-barang ke polisi dan merusak sebuah restoran di Tai Po.
Beberapa pusat perbelanjaan termasuk Cityplaza – yang dipadati keluarga yang membawa anak-anak – di pinggiran timur Taikoo Shing, diserbu oleh polisi antihuru-hara. Para pengunjuk rasa di sana awalnya membentuk rantai manusia yang damai sebelum berkelahi dengan polisi di eskalator dan menyemprotkan cat untuk membuat grafiti di sebuah restoran.

Seorang pria dengan pisau menebas beberapa orang dan menggigit telinga politisi Andrew Chiu Ka-yin. Anggota dewan distrik tersebut pulih pada hari Senin (4 Nov) setelah operasi semalaman. Ahli bedah berhasil merekonstruksi telinganya setelah insiden yang mengingatkan pada laga tinju kelas berat tahun 1997 saat Mike Tyson menggigit telinga Evander Holyfield. Tersangka yang terdengar berbicara dalam bahasa Mandarin itu kemudian dipukuli oleh massa sebelum akhirnya ditangkap.
Seorang mahasiswa di Universitas Shue Yan terkena lemparan tabung gas air mata di Wan Chai pada hari Sabtu dan menderita luka bakar parah. Ia menjadi sukarelawan karena kualifikasinya sebagai petugas penolong P3K St John Ambulance. Dia kuliah psikologi dan konseling di kampusnya.

Seorang mahasiswa di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong dilaporkan jatuh dari lantai tiga sebuah tempat parkir mobil di Tseung Kwan O ketika melarikan diri dari gas air mata yang ditembakkan polisi selama bentrokan.
Sumber mengatakan, mahasiswa tersebut dalam kondisi kritis dan pemindaian otak menunjukkan perdarahan internal. Ia menjalani operasi darurat pada hari Senin dan akan membutuhkan operasi kedua.
Insiden itu terjadi selama konfrontasi antara polisi dan pengunjuk rasa yang dimulai pada Minggu malam. Lebih dari 200 orang masih ada di distrik itu hingga sekitar pukul 2 pagi. Para pengunjuk rasa melakukan pembakaran dan membangun barikade di jalan-jalan, mendorong polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Penyebab jatuh belum diketahui sementara rekaman video dan foto dikumpulkan untuk mencari informasi dan menentukan sebab mengapa ia sampai terjatuh. Pria itu tidak sadarkan diri ketika ia dibawa ke Rumah Sakit Queen Elizabeth di Kowloon.
Otoritas Rumah Sakit kota mengatakan tiga orang dalam kondisi kritis, dan lainnya dalam kondisi serius, di antara total 30 orang yang cedera sejak Minggu.
Dua belas petugas polisi juga terluka dalam bentrokan di Hong Kong akhir pekan lalu. Lebih dari 300 orang yang berusia antara 14 hingga 54 tahun ditangkap antara Jumat dan Minggu, demikian dikatakan polisi.
Protes Memecah Belah Masyarakat
Hong Kong dan urusan bisnisnya memang berfungsi normal selama hari kerja, tetapi banyak protes bermunculan secara spontan di akhir pekan dalam lima bulan terakhir ini. Protes telah merusak ekonomi pusat keuangan Asia ini dan memecah belah masyarakatnya.
Para pemrotes merusak kantor berita Xinhua yang dikelola pemerintah pada hari Sabtu dan gedung-gedung lainnya, termasuk outlet kopi Starbucks.

Klub Koresponden Asing menyatakan keprihatinan besar atas serangan terhadap Xinhua, bahwa seharusnya organisasi berita dan jurnalis dapat bekerja di Hong Kong dengan bebas dari rasa takut akan serangan dan intimidasi.

Bisnis milik Cina daratan, termasuk bank atau perusahaan yang dipandang mendukung Partai Komunis Cina yang berkuasa, telah menjadi sasaran para pengunjuk rasa yang marah oleh persepsi Cina yang ikut campur dengan kebebasan Hong Kong sejak kembali ke pemerintahan Cina pada 1997.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengutuk “tindakan kekerasan dan vandalisme oleh perusuh” dan berjanji akan mengambil langkah-langkah penting untuk keselamatan publik.
Sementara itu, demonstrasi lebih lanjut direncanakan minggu ini dengan pengunjuk rasa terus menekankan tuntutan seperti penyelidikan independen terhadap perilaku polisi dan hak pilih universal.

Para pengunjuk rasa telah mengedarkan rencana mereka di media sosial untuk memperingati Hari Guy Fawkes pada 5 November dengan mengenakan topeng wajah, yang saat ini dilarang di area Hong Kong.
Banyak orang turun ke jalan dalam beberapa pekan terakhir mengenakan topeng Guy Fawkes putih tersenyum, yang dipopulerkan oleh peretas antikemapanan dan oleh film V for Vendetta.

Topeng Guy Fawkes telah diadopsi sebagai simbol protes di seluruh dunia. Di sisi lain, Guy Fawkes adalah anggota Gunpowder Plot yang paling terkenal. Plot tersebut adalah percobaan untuk meledakkan House of Lords di London pada 5 November 1605, supaya orang Katolik dapat kembali menjadi kepala negara.